IMAM SYAFI'I (150-240 H. / 769-820 M.)

Imam Syafi'i yang dikenal sebagai tokoh pendiri mazhab Syafi'i, yang memiliki nama lengkap Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i Al-Quraisy. Ia dilahirkan di Ghazzah pada tahun 150 H. bersamaan dengan wafatnya Imam Abu Hanifah.

Meski dibesarkan dalam keadaan yatim dan salam satu keluarga yang miskin, tidak menjadikannya merasa rendah diri, apalagi malas. sebaliknya, ia bahkan giat mempelajari hadits dari ulama-ulama hadits yang banyak terdapat di Mekkah pada  masa itu. pada usia yang masih terbilang kecil, ia mampu menghafal Alquran.

Setelah beranjak usia 20, ia hijrah meninggalkan Mekkah menuju kota dimana Imam Malik menetap untuk belajar ilmu fiqhi. merasa masih harus memperdalam pengetahuannya, ia kemudian berangkat ke Iraq untuk memperdalam ilmu fiqhi, dari murid Imam Abu Hanifah yang masih ada. dalam perantauannya  tersebut, ia juga sempat berkunjung ke Persia dan beberapa bersejarah lainnya.
 
Setelah Imam Malik Wafat (179 H.) beliau kemudian menuju Yaman, menetap dan mengajarkan ilmunya di sana, bersama Harun Al-Rasyid yang telah mendengar kehebatan dan kedalaman pengetahuan beliau dan memintanya ke Baghdad.

Imam Syafi'i memenuhi undangan tersebut. sejak saat itu ia dikenal secara lebih luas, dan dari sinilah banyak orang mulai belajar kepadanya. dan pada akhirnya  mazhabnya mulai dikenal.

Tak lama setelah itu, imam Syafi'i kembali ke Mekkah dan membimbing jama'ah haji yang datang dari berbagai penjuru. melalui mereka inilah, mazhab Syafi'i menjadi tersebar luas ke penjuru dunia.

Pada tahun 198 H. beliau pergi ke Negeri Mesir. Beliau mengajar di Mesjid Amru Bin As. Beliau juga menulis kitab Al-Um, Amali Kubra, Kitab Risalah, UshulFiqhi dan memperkenalkan Waul Jadid sebagai Mazhab baru. Adapun dalam hal menyusun kitab Ushul Fiqh, Imam Syafi'i dikenal sebagai pelopor penulisan di bidang tersebut.

Di Mesir inilah akhirnya Imam Syafi'i meninggal, setelah menyebarkan ilmu dan manfaat kepada umat. kitab-kitab beliau hingga kini masih dibaca orang, makam beliau di Mesir hingga kini masih ramai di kunjungi dan diziarahi orang. sedang murid-murid beliau yang terkenal, diantaranya adalah Muhammad bin Abdullah bin Al-Hakam, Abu Ibrahim bin Ismail bin Yahya Al-Muzani, Abu Ya'qub Yusuf bin Yahya Al-Buwaiti dan lain sebagainya.


Pesan Moral :
Meski dibesarkan dalam keadaan yatim dan miskin tidak menyurutkan semangatnya untuk belajar dan merasa rendah diri  apalagi malas.

Sumber :
Fiqhi Lima Mazhab, Penerbit Basrie Press
Buletin MITSAL Edisi Khusus 14 Maret 2009


















 
 
 

 
 




Comments

Popular Posts