MUHAMMAD ABDUH

Muhammad Abduh
Sumber Gambar : http://www.bing.com

Sebahagian dari kita mungkin sudah mengenal Muhammad Abduh, ia adalah seorang perintis Pembaharuan Islam Mesir di Zamannya. Tak diragukan lagi bahwa sumbangsih Muhammad Abduh terhadap dunia Islam sangat besar. ia adalah seorang sarjana, pendidik, pemikir dan pembaharu. ia memiliki pribadi yang kontroversial dalam konteks pemikirannya. ia terus berpengaruh bukan saja pada murid-muridnya, namun juga pada mereka yang menganggap komprominya terhadap dunia Barat sudah terlalu jauh. dalam banyak hal ia mencerminkan kehidupan dan komitmen terhadap ajaran Al-Ghazali
 
Sejak kecil, Muhammad Abduh rajin belajar membaca dan menulis serta pada usia 12 tahun mampu membaca Al-Qur'an dan menghafalnya.
 
Pada tahun 1866 Muhammad Abduh meninggalkan keluarga dan Istrinya menuju Kairo untuk belajar  di perguruan tinggi Al-Azhar. ia memiliki cita-cita dan harapan yang sangat luar biasa untuk menekuni ilmu pengetahuan dibidang Agama. berbekal dengan cita-cita dan harapan itu ia kemudian menjadi manusia yang kritis dan diberi kepercayaan untuk mengajar di perguruan tinggi Dar Al-Ulum yang baru saja didirikan, lewat media ini ia memanfaatkan peluang untuk berbicara dan menulis soal politik dan social.
 
Beberapa tahun kemudian, ia mendirikan sebuah organisasi ( Al-Urwatul Wutsqa)  bersama temannya Al-Afghani di Paris. tujuan organisasi ini adalah menyatukan umat Islam dan berusaha membebaskan umat Islam dari perpecahan. mengajak masyarakat untuk tidak diintervensi oleh Negara Eropa karena fakta bahwa mayoritas bangsa yang dikhianati dn dihinakan, dan yang sumber dayanya di jarah oleh pihak Asing, adalah umat Islam.
 
Salah satu gagasan penting yang menjadi perhatian Muhammad Abduh adalah rencana pembaruan Politik dan social. ia menjadikan reinterpretasi Al-Qur'an untuk dunia modern sangat penting.  Ia merasa bahwa Al-Qur'an harus memainkan peran sentral dalam mengangkat masyarakat, memperbarui kondisi umat, dan menyodorkan peradaban Islam sebagai kampiun kemajuan dan pembangunan. Ia berharap bahwa dengan dimengertinya nash-nash Al-Qur'an, maka masyarakat akan maju, terdidik karena telah memahami makna dan pesan Al-Qur'an.
 
Bagi Muhammad Abduh, prinsip yang menjadi dasar dari dari kebangkitan bangsa merupakan kepercayaan  pokok bahwa risalah Al-Qur'an bersifat universal dan meliputi segalanya. Al-Qur'an berbeda dengan kitab lainnya, karena Al-Qur'an tidak terbatas waktu, tidak juga untuk umat tertentu. namun, Al-Qur'an berbicara kepada semua Manusia,
 
Muhammad Abduh menekankan hal-hal berikut ini dalam kaitannya dengan Al-Qur'an :
  1. Maksud utama Al-Qur'an adalah menegaskan Tauhid dan segenap doktrin yang mengakui tindakan   Allah menurunkan wahyu , mengutus para Nabi, dan realitas kebangkitan serta balasan bagi manusia.
  2. Al-Qur'an merupakan wahyu yang lengkap ; Kaum mukmin tak boleh memilih wahyu hanya berdasarkan keinginannya saja.
  3. Al-Qur'an merupakan sumber utama untuk membuat undang-undang bagi masyarakat.
  4. Kaum muslimin tak boleh menerima begitu saja leluhur mereka dalam menafsirkan Al-Qur'an, namun harus otentik dan setia dengan pemahaman mereka sendiri.
  5. Akal dan Nalar manusia haruslah digunakan dalam menafsirkan Al-Qur'an. Al-Qur'an patut dijadikan sebagai kitab kebebasan berpikir, yang menghormati nalar dan menghormati pembentukan individu melalui penelitian, pengetahuan, dan penggunaan nalar serta perenungan.
Muhammad Abduh hanya ingin menitip pesan kepada kita bahwa untuk menciptakan tatanan masyarakat ideal adalah harus kembali mengkaji dan menelaah secara mendalam Al-Qur'an. hari ini Al-Qur'an hanya dijadikan sebagai penghias lemari, Alqur'an tidak lagi menjadi prioritas utama dalam mengapresiasi hidup dan kehidupan umat manusia. munculnya berbagai macam problematika umat hari ini, itu tidak lepas dari pribadi kita masing-masing.
 
 
Sumber Literatur :
Para Perintis Zaman Baru, Mizan, 1998

Comments

Popular Posts